Eventori Ajak Musisi dan Kreator Cover Singer Urus Hak Cipta dan Royalti – Pertanyaan soal hak cipta dan royalti dari membuat konten berupa cover lagu memang masih meresahkan banyak pihak, baik musisi dan juga penyanyi cover.
Namun, perlahan tapi pasti, jalan tengah itu bisa ditemukan juga.
Yap, dari melihat minat masyarakat dalam memproduksi tayangan musik dari lagu yang sudah terkenal, atau yang populer disebut bikin cover lagu di YouTube memang makin masif dilakukan.
Padahal perlu diketahui, kreasi ini berpotensi menjadi masalah hukum karena YouTube punya sistem monetisasi yang memungkinkan pemegang hak cipta mengendalikan karya yang telah diakui hak ciptanya.
Pertanyaan soal hak cipta dan royalti dari membuat konten berupa cover lagu memang masih meresahkan banyak pihak, baik musisi dan juga penyanyi cover.
Namun, perlahan tapi pasti, jalan tengah itu bisa ditemukan juga.
Yap, dari melihat minat masyarakat dalam memproduksi tayangan musik dari lagu yang sudah terkenal, atau yang populer disebut bikin cover lagu di YouTube memang makin masif dilakukan.
Padahal perlu diketahui, kreasi ini berpotensi menjadi masalah hukum karena YouTube punya sistem monetisasi yang memungkinkan pemegang hak cipta mengendalikan karya yang telah diakui hak ciptanya.
Dalam acara peluncuran program VID di kantor
Eventori di Jakarta itu, Ivan juga membeberkan pihaknya telah menjalin kerja sama dengan label rekaman Aquarius Pustaka Musik dan Demajors Independent Music Industry sebagai pemilik Content ID, pada awal peluncuran tersebut.
Dalam semangat kolaborasi, diharapkan para musisi dan kreator konten yang tergabung dalam inisiatif VID dapat selain mendukung dengan cara saling mention, swipe up, atau pemanfaatan fitur-fitur media sosial lainnya.
“Selama ini untuk masalah licensing dan pembagian pendapatan hanya bergantung pada Content ID YouTube. Saya harap dengan saya berpartisipasi dalam VID, licensing dan revenue split bisa lebih jelas dan proses pembuatan konten bisa lebih lancar,” ujar
Langit Jiwa, salah satu musisi cover yang bergabung pada program VID.
“Beradaptasi dengan keadaan adalah kunci utama agar kita terbuka dan mendukung ide-ide atau inovasi yang bertujuan membantu pergerakan ekosistem industri hiburan maupun musik. Harapannya, kolaborasi antara Eventori, Aquarius Pustaka Musik, dan Demajors ini dapat memberikan wadah menghidupkan semangat dan kreativitas para kreator dalam membuat konten musik yang berlisensi serta memiliki sistem proteksi aset yang baik di platform digital,” ujar Rita Marlina, Direktur Utama Aquarius Pustaka Musik.
“Kemitraan strategis yang diinisiasi Eventori bersama Aquarius dan Demajors adalah langkah yang terukur yang kami percaya memiliki efek domino terhadap berbagai sektor penting di industri musik Indonesia; mulai dari seniman, komposer, perusahaan rekaman, penerbit musik dan pelaku industri musik di wilayah digital dan nondigital.
“Kurasi seni yang kolaboratif adalah kunci atas keberhasilan program ini sampai tahun-tahun mendatang,” papar Aldo Sianturi, Chief Digital Officer Demajors.
“Alasan saya bergabung adalah sebagai penghormatan kepada para idola saya dari
zaman dulu. Melalui VID saya bisa membuat cover lagu-lagunya secara resmi,” ujar Mario Ginanjar, vokalis Kahitna, yang bergabung sebagai kreator di program VID.
“Eventori didirikan dengan visi menjadi jalan raya bagi seluruh talenta di Indonesia untuk bisa mendapat akses pasar yang lebih besar. Jika selama ini jalan raya itu baru berupa program atau aktivasi, lewat VID kami ingin menjadi solusi bagi para kreator yang ingin menciptakan karya di platform YouTube. Ini peluang besar untuk dikenal oleh pasar yang
lebih luas. Kami berusaha agar berbagai hambatan berkreasi dihilangkan dan para kreator terlindungi,” ujar Wahyu Ramadhan, Direktur Eventori. (*)
Sumber : Tenang Bikin Cover Lagu, Eventori Ajak Musisi dan Kreator Cover Singer Urus Hak Cipta dan Royalti